Thursday, May 05, 2005

PENGARUH MENONTON TAYANGAN TELEVISI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Latar Belakang Masalah


Kemajuan teknologi dan komunikasi adalah salah satu faktor yang menunjang usaha pembaharuan pendidikan. Pemerintah dan masyarakat telah menyadari akan pentingnya pemanfaatan kemajuan teknologi komunikasi dalam rangka memperluas dan meningkatkan pelayanan pendidikan kepada masyarakat.

Televisi sebagai komponen komunikasi dalam proses pendidikan memiliki peran yang sangat efektif bagi transformasi informasi. Kehadiran televisi sebagai media elektronik yang bersifat audio visual ternyata memiliki daya tarik lebih besar dibandingkan media lainnya seperti radio dan surat kabar, yang tampaknya berimplikasi besar bagi kehidupan sosial.

Dalam kaitannya dengan siaran televisi swasta nasional Indonesia, harian Suara Merdeka menuliskan bahwa televisi merupakan media yang paling strategis untuk mempengaruhi perilaku anak, remaja dan generasi muda pada umumnya. Kultur baru yang disajikan oleh televisi akan membentuk sikap, perilaku dan kepribadian mereka. Generasi muda Indonesia saat ini adalah generasi yang mempunyai karakter atau ciri khas tersendiri. Sebagian dari mereka adalah "Generasi Televisi" generasi yang sikap, perilaku dan kepribadiannya banyak dibentuk oleh media TV. (Suara Merdeka, 20 Juni 1997).

Selain banyaknya waktu yang dihabiskan untuk menonton tayangan televisi, acara-acara atau program yang ditayangkan oleh televisi juga harus diperhatikan. Adegan-adegan dalam film-film dan program berita kriminal di televisi banyak menyajikan kekerasan, pelecehan seksual dan sebagainya. Tayangan seperti ini tidak mendidik. Tayangan kekerasan akan berdampak pada perilaku agresif dan anak akan menjadi kurang sensitive terhadap kekerasan. Anak-anak akan merasa bahwa kekerasan bukanlah sesuatu yang jelek, kekerasan hanyalah suatu bagian normal dari kehidupan. Ini memberi mereka ijin moral untuk terlibat pertengkaran dan mengalahkan orang lain. Anak-anak yang dibesarkan seperti ini dapat dipengaruhi oleh brutalitas di televisi untuk melakukan kejahatan yang kejam, termasuk pembunuhan.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan bahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
  1. Bagaimanakah pengaruh menonton tayangan televisi terhadap prestasi belajar siswa MAN Laboratorium Fakultas Tarbiyah UIN?
  2. Sejauh mana pengaruh menonton tayangan televisi terhadap prestasi belajar siswa MAN Laboratorium Fakultas Tarbiyah UIN ditinjau dari frekuensi menonton televisi dan program yang ditonton?
  3. Adakah perbedaan prestasi belajar siswa dilihat dari frekuensi menonton dan program yang di tonton?

Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
  1. Untuk mengetahui pengaruh menonton acara televisi terhadap prestasi belajar siswa MAN Laboratorium Fakultas Tarbiyah UIN.
  2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh menonton tayangan TV terhadap prestasi belajar siswa MAN Laboratorium Fakultas Tarbiyah UIN ditinjau dari frekuensi menonton dan program yang ditonton.
  3. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa dilihat dari frekuensi menonton dan program yang di tonton?


Manfaat Penelitian


  1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan acuan orang tua dan guru dalam mengarahkan dan membimbing remaja untuk menggunakan waktunya dan memilih acara sebaik-baiknya.
  2. Untuk dapat melihat pentingnya pengaruh menonton tayangan TV terhadap prestasi belajar siswa sehingga dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Telaah Pustaka


Berdasarkan penelusuran peneliti, terdapat beberapa penelitian yang bermakna sama yang dilakukan terdahulu. Diantara kajian-kajian pendahuluan, baik berupa buku, makalah maupun laporan penelitian yang berupa skripsi yang berhasil ditata oleh penulis misalnya :
  1. Pengaruh siaran televisi swasta terhadap motivasi belajar siswa sekolah dasar di Kecamatan Wirobrajan Kotamadya Yogyakarta yang ditulis oleh Nyamani, Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Fakultas Ilmu Agama Islam UII Tahun 1996 menyatakan bahwa :
    Siaran televisi swasta mempunyai korelasi atau hubungan positif yang signifikan dengan motivasi belajar siswa sekolah dasar di Kecamatan Wirobrajan Kotamadya Yogyakarta. Dengan kata lain tinggi rendahnya motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh siaran televisi swasta.
  2. Hubungan antara frekuensi menonton televisi dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi pendidikan agama Islam di SMAN Donoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta yang ditulis oleh Tri Sunah Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Fakultas Ilmu Agama Islam UII yang menekankan bahwa :
    antara tingkat frekuensi siswa dalam menonton acara-acara televisi menunjukkan korelasi negatif atau tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar siswa, khususnya dalam bidang studi pendidikan agama Islam. Dengan kata lain bahwa tinggi rendahnya (tingkat frekuensi) waktu untuk menonton televisi tidak berhubungan dengan prestasi belajar siswa bidang studi pendidikan agama Islam.

Thursday, January 06, 2005

Usaha Kios Biru

BAB I
PEMBAHASAN

Gambaran Umum Kios Biru Kios
Biru didirikan oleh Bapak Achmad Kemuning sekitar dua tahun yang lalu. Kios ini berukuran 200 x 100 cm dan terletak di Jalan Bantul No. 52 Yogyakarta. Tempatnya cukup strategis karena terletak di dekat kampus dan perumahan masyarakat yang padat penduduknya.
Adapun pertimbangan Bapak Achmad Kemuning mendirikan Kios Biru adalah karena sekitar daerah tokonya ini tidak banyak orang yang berjualan. Radius toko yang berjualan di sekitar daerah itu adalah 100 meter. Maka dari itu dia melihat bahwa saingannya hanya sedikit dan pasar yang cukup baik.
Setelah beberapa tahun toko ini berdiri, Pak Achmad mencari teman yang dapat diajak bekerjasama untuk menjaga tokonya. Dan akhirnya dia mendapatkan 4 orang temannya yang bersedia bekerjasama, mereka adalah : Bapak Iskandar Bapak Morpil Bapak Bram Bapak Nunung

Sebagai owner atau pemilik Pak Achmad yang mengatur jadwal kerja para karyawannya. Selain itu Pak Achmad juga mempunyai tugas mencari barang dagangan yang hampir habis dan dia pula yang membagi hasil keuntungan. Kios Biru ini buka 24 jam jadi setiap karyawan mendapat jatah menjaga toko ini selama 6 jam dan mereka bertanggungjawab penuh atas kios tersebut. Manajemen penjualan di kios ini adalah barang yang dibeli oleh pembeli harus dicatat nama barang, harga dan banyak barangnya di dalam buku yang telah disediakan.

Macam Produk Yang Dijual
Barang-barang yang ada di Kios Biru ini tergolong lengkap untuk ukuran pedagang kecil. Produk yang dijual antara lain : obat, makanan ringan, mie instan, soft drink, sabun, shampoo, deterjen, telur, permen, majalah, koran, gula, teh, peralatan tulis menulis dll. Mereka mendapatkan suplai barang-barang mereka dari grosir yang cukup besar. Barang-barang yang sudah hampir habis dicatat, didaftar kemudian dipesan ke grosir dan grosir akan mengantarnya ke Kios Biru. Untuk majalah dan koran mereka mendapatkannya langsung dari agen.

Keunggulan Kios Biru
Salah satu keunggulan Kios Biru bila dibandingkan dengan toko-toko yang lain yang ada di sepanjang Jalan Bantul adalah kios ini BUKA 24 JAM. Jadi apabila ada seseorang yang mendadak memerlukan obat pada tengah malam, maka Kios Biru akan siap melayani. Selain itu, barang-barang yang dijual termasuk lengkap dan murah. Dan mungkin karena Pak Achmad dikenal sebagai orang yang baik hati dan supel oleh masyarakat sekitarnya, maka merekapun lebih senang membeli barang di Kios Biru.

Kelemahan Kios Biru
Satu-satunya kelemahan Kios Biru yang cukup dirasakan dari Kios Biru adalah luasnya yang hanya 200 x 100 cm saja, sehingga bagi orang-orang yang baru melihat pertama kali atau belum mengenal Kios Biru dengan baik pasti akan beranggapan kios ini tidak memiliki barang yang lengkap.

BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Kios Biru termasuk kedalam kelompok bisnis usaha kecil. Walaupun tempatnya hanya berukuran 200 x 100 cm, namun dengan kelebihannya yaitu buka 24 jam, Kios Biru mampu bersaing dengan toko-toko yang ada di Jalan Bantul pada khususnya. Keberhasilan suatu usaha kecil seperti Kios Biru milik Pak Achmad ini dicapai dengan kerja keras dan kepintaran memanfaatkan peluang bisnis yang ada, walaupun pada awalnya modal yang dipunyai tidak besar.
Saran
Saran yang penulis ingin sampaikan adalah agar Kios Biru memperluas tempat usahanya tersebut agar bagi calon konsumen yang baru pertama kali melihat tidak salah anggapan bahwa kios ini hanya menjual barang yang jumlahnya sedikit dan tidak lengkap.