Friday, May 27, 2016

[testimoni] Jacket Weather Army Milan

Nama PO : Jaket Weather Army Milan
Seller : Thomas Effendi
Lapak : Lapak Onlineshop Milan, Lapak Milan
SMS : 0897-4461-914
Pin BB : 7C87677E
Berikut review gambar PO:

Fyi, PO tersebut (yang saya ikuti) adalah PO yg kedua. PO yang pertama dengan produk sama persis, hanya beda logo (yg pertama, logo AC Milan di dada kiri satu warna, sementara PO yang kedua, logo AC Milan warna).

Sebelumnya saya mohon maaf kepada Mbak Putri dan Mas Adhe karena tidak memberikan testi melalui blog ini untuk produk2 mereka, mengingat karena hasilnya memang memuaskan, jadi sudah terlalu happy … lupa deh, bikinin testi. :P

Saya “memaksa” untuk menyempatkan diri membuat penilaian untuk produk ini, terlebih setelah “reaksi istimewa” dari pihak seller (aka. Thomas Effendi).

Berikut kronologisnya:
Awalnya saya tertarik dengan produk Jacket Weather Army Milan, mengingat -pertama- dari warna. Saya blom ada koleksi jaket dengan warna tersebut. Dari sini, saya ingin pembaca MEMPERHATIKAN detil dari gambar review PO, baik warna dan yang lainnya.

Dari testi para buyer di PO pertama, saya mantap untuk ikut PO yang kedua ini.

Tanggal 11 bulan Pebruari 2016, saya segera transfer sebesar Rp. 202.880,00 dengan rincian: 180rb untuk jaket, 22 ribu untuk ongkir.

Lha yang 880 rupiahnya? Katanya sih untuk KODE UNIK PESANAN. Kejutan pertama bagi  saya, mengingat jumlahnya yang lumayan karena dari total pemesan (yang saya ketahui), tidak sampe jumlahnya 800 pemesan.

Sistem seperti ini saya ketahui dari situs Tokopedia, itupun setelah proses jual beli beres, kalau Tokopedia mengembalikannya. Tidak kurang satu sen pun.

Pembaca pasti paham dengan maksud saya, kan? ;)

Oke, biarlah. Sedekah buat sellernya. ^_^

Selama ini, saya ikut PO-PO di seller lain, paling mentok 1 bulan selesai. Nah, disini kejutan kedua menghampiri saya.

Tentunya, saya selalu memantau lapak seller yang di Lapak Milan dan Lapak Onlinestore Milan.

Sampai hampir 2 bulan tak kunjung ada berita dari seller, dan TRAGIS-nya, komen-komen para buyer yang “tidak berkenan” menurut kacamata seller, pada raib.

Yang ada hanyalah komen-komen positif.

Saya yang juga “aktif” komen, pada suatu hari (lupa harinya, hari apa) mendapati bahwa komen-komen saya TIDAK ADA, dan saya tidak bisa memberikan komen lagi.

Saya mengharapkan pembaca yang paham hal ini. Bagi pembaca yang kurang jelas/paham, silakan komentar. Hehehe…

Mengapa buyer, termasuk saya, pada “rewel”?

Karena, seller menepati janjinya untuk update resi pengiriman, namun HANYA SEBAGIAN. Dan setelah itu, seller seakan menghilang. Nomor hape dihubungi, seringnya tidak direspon/tidak aktif. Pesan di BBM hanya mentok tanda “D”.

Ada salah satu buyer yang merasa ikhlas dan legowo sekiranya seller wanprestasi. Pikir saya, oke deh. Saya juga mesti ikhlas. Anggap saja resiko jual-beli online.

Semuanya sudah mulai saya lupakan, terlebih ketika menjelang UN, saya pastinya sibuk. Sampai pada hari ini (Kamis, 26 Mei 2016). Tepatnya siang hari menjelang waktu Dhuhur, keluarga di rumah menelepon kalau ada paket untuk saya.

Karena saya lupa, saya hanya bertanya-tanya, “Paket apa ya? Sudah hampir 2 bulan tidak transaksi jual beli tuh.”

Waktu melihat paket di rumah, barulah saya sadar. Jaket Weather Army Milan dari seller Thomas Effendi.

saya foto dulu sebelum dibuka :D
Trus saya buka,
Hasilnya …. *jreng jreng jreng*
tampak depan

tampak belakang

lebih dekat dari depan

lebih dekat dari belakang

Oke, dari sini pembaca bisa melihat keseluruhan hasil jadi produk dengan review PO di foto paling atas/awal artikel ini.
Secara keseluruhan, hanya ada kesamaan kelengkapan, seperti hoodie, resleting. Untuk warna, jelas kalo menurut saya, beda banget.


Lebih banyak kekurangan pada detil produk.
Apa sajakah kekurangan detil-detil tersebut? Berikut akan saya paparkan.

Pertama, WARNA.
Gambar PO jelas warna cenderung ke warna tanah. Namun hasil jadi cenderung ke warna perak/abu-abu. Kalaupun seller berdalih itu karena efek kamera, tentunya untuk contoh PO mestinya disertakan foto asli (foto langsung) dari contoh produk PO nya.

Kedua, RESLETING.
Paling jelas kalo diperhatikan. Di review PO, resleting tampak seragam semua. Namun, di hasil jadinya, pembaca bisa memperhatikan antara resleting utama, bagian depan samping, dan di lengan.






Jelas sekali perbedaannya, kan? ^_^

Ketiga, bagian BAHAN di lengan atas




Tampak tipis sekali, itupun kalo bisa ditempeli, tidak akan menempel dengan baik.

Lhoh? Ditempeli apa?

Oke, agar pembaca tahu, jaket ini model dasarnya adalah jaket tactical army.

Pembaca bisa tanya, kali aja ada sodara, kenalan, yang berprofesi di –terutama- Brimob. Mereka punya jaket model ginian, tapi dengan bahan yang lebih mantab, terutama bagian bahan di pundak ini. Itu adalah tempat tempelan patch, badge atau apalah.

Namun disini seller seakan mempertimbangkannya hanya sebagai hiasan.

Keempat, RESLETING BAGIAN BELAKANG.


Tidak perlu saya jelaskan, dari gambar pembaca pasti sudah paham.

Oke, selanjutnya (yang kelima) kita menuju ke BAGIAN DALAM JAKET.

Ternyata… dan ternyata bagian dalam jaket ini berbahan polar hanya sebatas di badan, sementara di bagian lengan (dalam), bahannya kurang lebih sama dengan bahan luar.

bagian dalam jaket
Bagi saya sendiri, alih-alih tag “WATERPROOF”, jelas jaket ini hanya ideal di cuaca dingin.

Di bagian dalam, sebelah dada kiri ada kantong. Itupun tidak seberapa dalam.


Selanjutnya adalah kantong-kantong yang ada di lengan.
Di lengan kanan atas dan lengan kiri bawah, kantong bagian dalam menggunakan bahan seperti di bagian dalam lengan. Sementara di lengan kiri, menggunakan bahan seperti kantong dalam di dada kiri.
Menurut saya, untuk kantong-kantong yang di bagian lengan, saya lebih sreg menggunakan bahan yang seperti di lengan kanan atas dan lengan kiri bawah.

Dan yang terakhir, jaket ini coba saya kenakan.
Bisa jadi karena masih baru, jaketnya masih belom match dengan bodi saya. 
Saya coba semua fungsi-fungsi bagian jaket, mulai dari hoodie, resleting.

Nah di bagian resleting inilah yang jelas sekali kekurangannya.
Saat jaket dikenakan, posisi membuka dan menutup resleting di bagian lengan tampak menyulitkan karena bahan jaket yang “relatif ringan”.

Dan saya sempat mendapati kepala resleting kecantol di lipatan pinggiran kiri-kanan resleting. Tampaknya saya harus mengolesi resleting-resleting tersebut dengan lilin terlebih dulu.

Oke, secara keseluruhan hasil PO ini KURANG MEMUASKAN.
Bisa jadi ini pertanda bagi saya untuk lebih jeli lagi dalam membeli barang sistem PO.

Kepada seller, saya harapkan untuk segera memperbaiki apa yang telah saya sampaikan disini (semoga ybs membaca, kalopun tidak, it’s okay. Namanya juga berusaha).
Sadarilah kemampuan produksi, jangan membabi buta terima order.

Saya rekomendasikan untuk belajar dari Mbak Putri dan Mas Adhe. Kita bisa belajar dari mereka.

Seperti Mbak Putri yang cenderung berprinsip “lebih baik terima order sedikit, tapi buyer puas, daripada terima order banyak namun melahirkan cacian dari para buyer yang kecewa.”

Seperti Mas Adhe yang tetap fast response, pun saat dia mendapat masalah dari vendor-nya, namun dia tetap bertanggung jawab. Kita masih mendapat kejelasan darinya. Kalau pun mau membandingkan, dengan harga total yang sama, produk Mas Adhe lebih tebal, desainnya lebih garang, pun sampe detil-detilnya.

Untuk masalah apabila terjadi kendala, setidaknya ada kejelasan dari seller. Jangan sampai menghilang. Itu resiko jadi seller. Kalo gak bisa menghadapi itu, jangan bikin PO.