Hingga kini saya lihat Badan Regulasi dan Telekomunikasi Indonesia (BRTI) belum bisa membenahi karut-marut masalah ini. Yang paling mengenaskan lagi, di situs 3 (Tri), tidak dijelaskan secara gamblang bagaimana menghentikan RBT. Untuk sekedar menghentikan RBT ini saja, saya harus menelusuri internet dan membuka situs-situs diskusi atau blog uneg-uneg konsumen. Satu hal yang pasti untuk unreg saja kita harus membuang-buang pulsa, lebih dari sepuluh ribu rupiah pulsa kita tersedot untuk hal remeh seperti ini.
Setelah saya cek ternyata modusnya pertama konsumen diberi layanan RBT gratis, yang ternyata menjadikan dalih bagi provider untuk mengesahkan bahwa pengguna tertarik dengan RBT. Lepas dari setuju atau tidak, pulsa pelanggan akan terpotong secara otomatis. Sampai kapan hal ini akan berakhir? Berapa pengguna seluler lagi yang akan diakali? Sampai kapan pula kita terganggu dengan iklan-iklan dari provider yang sering menjebak kita.
No comments:
Post a Comment