Narator : Di siang hari yang sejuk. Para buah yang bersahabat sedang bercakap-cakap di halaman kebun. Mereka pada menyombongkan diri sendiri dan mereka pun tidak ingin mengalah. Akhirnya mereka jadi bertengkar terus.
Pisang : Hei, apel! Apakah kamu sadar bahwa rasamu itu kurang enak?
Apel : Jangan salah, pisang! Rasaku itu enak sekali. Sampai-sampai ada yang mengimpor aku. Selain itu, aku juga bervitamin dan bergizi. Aku pun juga memiliki jenis bermacam-macam seperti : apel merah dan hijau.
Pisang : Aku pun tak kalah denganmu. Coba kamu bayangkan, banyak orang yang suka pisang goreng, bukan? Pisang goreng itu berasal dari aku.
Nanas : Apakah ada pisang dengan rasa manis?
Pisang : Tentu saja ada. Namanya pisang raja.
Nanas : Wah, kalian payah! Coba seperti aku ini. Aku itu asalnya dari Brazil, di Amerika Selatan. Aku pun sering dijadikan bahan minuman yang segar. Aku pun juga bermacam-macam jenisnya, ada nanas Serawak, Moris, Masmerah dan Gandul.
Apel : Apakah tidak ada negara yang mengimpor nanas?
Nanas : Pasti ada. Contohnya seperti Singapura, Brunei, Jepang, Hongkong, Taiwan dan Amerika Serikat.
Jeruk : Asal kalian tahu, bahwa aku ini sangat penting untuk kesehatan tubuh. Karena aku ini mengandung vitamin C. Tanpa aku, pasti semua orang akan terkena penyakit panas dalam.
Anggur : Jika kalian ketahui, aku itu sangat bernilai harganya. Karena aku ini jika diolah dapat menjadi minuman alkohol. Kalian tahu bukan, bahwa hanya orang tertentu yang dapat minum alkohol.
Narator : Mereka pun akhirnya bertengkar terus-menerus. Mereka pada sombong semua. Apakah mereka akan sadar atas kesalahan mereka? Pasti mereka akan sadar.
Apel : Wah, pasti diantara kita semua akulah yang paling hebat.
Anggur : Mana mungkin kamu paling hebat. Jika kamu sudah dipotong dan dibiarkan terbuka, pasti akan cepat busuk.
Nanas : Aku jadi sadar, bahwa kita ini semua juga memiliki kekurangan.
Pisang : Benar juga katamu, nanas.
Jeruk : Jika dipikir-pikir, aku memiliki kekurangan yang juga banyak. Contohnya seperti buahku juga mudah busuk. Jika makan buahku harus diambil bijinya dahulu dan kadang ada buah jeruk yang rasanya kecut.
Apel : Berarti kita semua telah sadar apa yang kita perbuat.
Anggur : Memang kesombongan itu merupakan perbuatan tidak terpuji.
Jeruk : Sombong itu hanya akan membuat persahabatan kita menjadi retak.
Narator : Setelah mereka sadar, mereka saling bermaafan atas kesalahan yang telah diperbuat.
Apel : Maafkan aku, ya! Aku menyesal telah berbuat yang tidak terpuji kepada kalian.
Jeruk : Aku juga minta maaf, ya!
Anggur : Aku juga minta maaf.
Nanas : Aku juga minta maaf atas perbuatanku!
Pisang : Aku juga minta maaf, ya.
Jeruk : Jadi kita sekarang sudah saling berminta maaf dan kita harus saling memaafinya. Dan kita kembali bersahabat.
Narator : Akhirnya para buah kembali bersahabat dengan damai dan tentram.
No comments:
Post a Comment